'/> Bisakah Iq Anak Ditingkatkan? Inilah Hasil Penelitiannya

Info Populer 2022

Bisakah Iq Anak Ditingkatkan? Inilah Hasil Penelitiannya

Bisakah Iq Anak Ditingkatkan? Inilah Hasil Penelitiannya
Bisakah Iq Anak Ditingkatkan? Inilah Hasil Penelitiannya
 Sejak sebelum lahir sampai usia empat tahun Bisakah IQ Anak Ditingkatkan? Inilah Hasil Penelitiannya
Bisakah IQ ditingkatkan? Sejak sebelum lahir sampai usia empat tahun, perkembangan otak bayi sangat dahsyat.

Kecerdasan intelektual (IQ) anak juga bergantung pada nutrisi makanan, pemberian dari racun, acara bermain, berolah raga. Anda mungkin sudah tahu bahwa genetik anak diturunkan dari orang tuanya. Bisakah IQ ditingkatkan? Sejak sebelum lahir sampai usia empat tahun, perkembangan otak bayi sangat dahsyat.

Profesor psikologi dari Stanford University memelajari kunci lain untuk membangun kecerdasan anak. Melalui 20 tahun penelitian beliau menemukan perbedaan contoh pikir anak yang memengaruhi motivasi mereka untuk berguru dan balasannya memilih prestasi di sekolah.

Anak-anak dengan aliran maju dan tertarik dengan tantangan, meski mereka gagal di awal. Mereka akan mencoba cara berbeda untuk mengatasi kegagalan tersebut. Mereka akan berguru lebih keras lagi untuk mendapat hasil terbaik, contohnya nilai tinggi dalam ujian. Sebaliknya, belum dewasa dengan aliran biasa saja akan malas belajar. Mereka bahkan tak segan berlaku curang dalam ujian.

Lihat: Prestasi Anak Dapat Diperbaiki dengan Gizi dan Lingkungan yang Baik

Otak itu sama halnya dengan otot. Otot akan semakin berpengaruh jikalau dilatih terus. Sama halnya dengan otak yang jikalau dilatih akan terus menciptakan koneksi baru, merangsang kepintaran dari waktu ke waktu. Kelompok siswa ini dalam dua kemudian berkembang menjadi golongan dengan aliran berkembang.

Dweck menyimpulkan orang renta zaman kini terlalu banyak menekan anak. Ia menyarankan orang renta banyak memuji anak, namun tidak sekadar kebanggaan atas nilai baik. "Pujian atas proses, perjuangan anak, dan taktik mereka juga perlu. Fokus pada proses belajar, bukan hanya nilai," kata Dweck dikutip dari Republika.
Advertisement

Iklan Sidebar