'/> Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri

Info Populer 2022

Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri

Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri
Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri
Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Kaprikornus Mandiri Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri
Mandiri akan menciptakan anak merasa lebih percaya diri dan berilmu dalam melaksanakan banyak hal.
Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Perilaku anak sanggup dibuat dari efek lingkungan sekolah. Bila anak mandiri, hal ini tentunya akan menciptakan anak merasa lebih percaya diri dan berilmu dalam melaksanakan banyak hal.

Sebagai negara maju, Jepang bisa mendidik bawah umur yang mempunyai huruf kuat, khususnya dalam hal kemandirian. Berikut beberapa cara sekolah Jepang mendidik bawah umur dengan cara sederhana biar menjadi anak berdikari yang lansir dari Kaskus (25/02).

Baca juga: Seperti Inilah SD (SD) di Jepang

Di sekolah Jepang, makan siang disiapkan di dapur oleh para koki yang dipekerjakan. Mereka memakai bahan-bahan makanan segar, bukan makanan beku. Tapi para anak yang mengantarkan kereta makanan tersebut ke kelas-kelas mereka sendiri dan menyajikannya kepada teman-teman sekelasnya.

Setelah makan siang, para anak pun membersihkan piring-piring mereka sendiri, kemudian melanjutkan kiprah bersih-bersih dengan membersihkan debu, nyapu, mengepel lantai kelas mereka, lorong kelas, dan juga seluruh kawasan lain di sekolah.

Guru SD Kyoko Takishima menjelaskan bahwa bawah umur melaksanakan ini untuk membangun iktikad diri dan untuk mempersiapkan diri mereka menuju kedewasaan. Beberapa penulis di The Japan Times, menjelaskan bahwa hal ini juga membantu bawah umur untuk lebih menghargai lingkungan sekitar mereka.

Sekolah-sekolah di Jepang mempunyai kebiasaan yang sangat menarik. Sekelompok siswa kelas 6 dikirim ruangan kelas 1 untuk membantu adik-adik kelas mereka membersihkan ruangan kelas. Banyak sekolah yang menyajikan interaksi antara kelas atas dan kelas yang lebih rendah.

Para guru percaya siswa yang lebih renta perlu membantu bawah umur yang lebih muda. Dan bawah umur kecil tersebut butuh role model yang lebih tua. Menurut anak-anak, mereka harus melaksanakan itu, alasannya ialah itu ruangannya. Mereka merasa bahagia alasannya ialah mendapat pujin dan ucapan "terimakasih".
Advertisement

Iklan Sidebar