'/> Pidato Hari Tani 24 September 2015

Info Populer 2022

Pidato Hari Tani 24 September 2015

Pidato Hari Tani 24 September 2015
Pidato Hari Tani 24 September 2015
Assalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh..

Para Hadirin yang saya Hormati.
Betapa sebuah hari yang sangat instimewa ini, yaitu hari dimana lahirnya hari tani di Indonesia, hari yang penuh dengan berharap khususnya bagi para petani kita, hari yang penuh dengan sebuah pengertian dan klarifikasi kongkrit dari program dirayakanal ini, telah kita ketahui bersama betapa mulya mereka para petani kita dengan suka sedih bahagia dan girang berada ditengah ladang kebun, berada ditengah sawah danlain sebagainya yang disengat sinar matahari, meraka tidak mengenal kemewahan, mereka yaitu simbol kesederhaan, akan tetapi merekalah satria pangan bagi kita sekalian.

Mengingat akan pentingnya hari tani ini, marilah kita wujudkan kesejahteraan pangan di Negeri ini dengan membantu segenap fatwa dan lain sebagainya supaya para tani bisa nyaman dalam mengelolah segala urusannya dan kegiatannya sebagai petani, pengertian dan klarifikasi dari sebuah hari ini merupakan pengertian dan klarifikasi etika bagi kita seluruh rakyak Indonesia dari aneka macam lapisan, dari mulai pelajar hingga unsur pemerintahan, khususnya mereka yang mempunyai kewengan dalam hal ini. Belakangan ini terjadi ketimpangan pangan yang memalukan wajah bangsa ini, dimana kita mempunyai lahan luas, jutaan hektar, tapi kita masih mengimpor materi pangan, menyerupai padi, garam, dan tanaman rempah-rempah lainnya dari luar negeri. ini merupakan pekerjaan serius bagi kita untuk mencari solusi serta segera menjalankan fungsi sepaling anggun mungkin.

Para tiba in yang saya hormati.
Hidup merupakan sebuah perjuangan, dan usaha merupakan kunci kesuksesan, dalam hal ini, dalam rangka mengimplementasikan karya nyata, praktek yang memberi manfaat serta kudang kecepejakan yang total bagi para petani kita supaya mereka tidak lagi resah, alasannya yaitu berharap mereka yaitu kehidupan kita bersama, tanggung tpendapat etika kita harus kita jadikan modal dasar sebagai wujud peduli kita untuk para tani di negeri ini. 

Para tiba in yang saya hormati,
Berbicara mengenai hari tani ini tidak lepas dari sebuah evaluasi sejarah hari tani itu sendiri saya mengutip dari aneka macam sumber yakni sejarah singkat lahirnya hari tani di indonesia. Kelahiran UUPA melalui proses panjang, memakan waktu 12 tahun. Dimulai dari pembentukan "Panitia Agraria Yogya" (1948), "Panitia Agraria Jakarta" (1951), "Panitia Soewahjo" (1955), "Panitia Negara Urusan Agraria" (1956), "Rancangan Soenarjo" (1958), "Rancangan Sadjarwo" (1960), hasilnya digodok dan diterima lingkaran Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR), yang kala itu dipimpin Haji Zainul Arifin. Kelahiran UUPA mengandung dua pengertian dan klarifikasi besar bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Pertama, UUPA berpengertian dan klarifikasi sebagai upaya mewujudkan amanat Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 (Naskah Asli), yang menyatakan, "Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipakai untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat". Kedua, UUPA berpengertian dan klarifikasi sebagai penjungkirbalikan aturan agraria kolonial dan inovasi aturan agraria nasional yang bersendikan realitas susunan kehidupan rakyatnya. (Bey, 2003).

Penetapan hari tani didasarkan pada hari kelahiran Undang-Undang No 5 Tahun 1960 wacana Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, ludang kecepeh dikenal dengan UUPA. Alasannya UUPA menjadi hari pertanian yaitu alasannya yaitu salah satu isi UUPA mengatur wacana ketetapan aturan bagi terlaksanakan redistribusi tanah pertanian (reforma agraria). Ditetapkan kelahiran UUPA sebagai hari tani dengan fatwa bahwa tanpa peletakan dasar keadilan bagi petani untuk menguasai sumber agraria, menyerupai tanah, air, dan kekayaan alam, tidak mungkin ada kedaulatan petani. (Pramono, 2010).

Para tiba in yang saya mulyakan.
Segala usaha kita lakukan, tiruana itu akan merasa sia-sia jikalau tanpa melaksanakan sebuah doa, alasannya yaitu kita tiruana sebagai umat beragama, untuk itu bagaimanapun kita mesti melaksanakan sebuah ritual do'a kepada Tuhan Yang Maha Esa, supaya segala rencana, tindakan dan berharap kita sekalian khususnya bagi para tani dilancarkan perjuangannya, diridhoi segala sesuatunya, banyak hal yang kerap kita lupakan dalam hal ini, dimana kita senantiasa menberlalu dan silamkan logika kita dan kita mengesampingkan jiwa ketuhanan kita tiruana hingga beresiko alam seperti tidak merestui segala yang kita lakukan. Kurangnya sanitasi air untuk area lahan, sawah, kebun, dan lain-lain. menejmen yang morat-marit, koruptor yang memanfaatkan para tani, dan banyak lagi. Untuk itu mari kita berdoa dan sadar diri atas segala apa yang menjadi kesusahan kita. 

Sekian Pidato singkat yang saya sampaikan mengenai Pidato Hari Tani 24 September 2015, selesai kata saya ucapkan.

Wassalamu'alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh..
 Betapa sebuah hari yang sangat instimewa ini Pidato Hari Tani 24 September 2015
Pengunjung Juga membaca beberapa pola pidato memberikankut :
Advertisement

Iklan Sidebar